Kapan virus ditemukan?
Pada awalnya, sekitar tahun 1892, virus digunakan untuk agen penyebab penyakit
oleh Von Iwanovski (Rusia). Dia menemukan penyebab penyakit pada daun tembakau
(mosaic tembakau) yang mampu menembus saringan bakteri. Jika daun sakit disentuhkan
pada daun sehat, daun sehat akan tertular penyakit ini. Akan tetapi, jika
ekstrak daun sakit dipanaskan hingga mendidih terlebih dahulu dan setelah
dingin dioleskan pada daun sehat, daun sehat tidak terserang penyakit ini. Dari
eksperimennya itu, Iwanovski menarik kesimpulan sementara bahwa penyakit mosaik
tembakau disebabkan oleh bakteri patogen.
Pada tahun 1893 ada
penelitian baru yang mematahkan kesimpulan Iwanovski karena hasil ekstrak daun
tembakau yang terserang penyakit mosaik tembakau yang telah disaring dengan
saringan keramik yang tidak tertembus oleh bakteri dioleskan pada daun sehat maka
daun sehat tetap tertular penyakit mosaik. Dengan demikian, dia menduga bahwa
penyebab penyakit mosaik daun ini adalah bakteri yang sangat kecil. Eksperimen
M. Beijerinck dari Belanda mendukung teori Iwanovski. Eksperimen yang dilakukan
adalah eksperimen berjenjang terhadap penyakit mosaik tembakau. Dia juga
berkesimpulan bahwa penyebab penyakit mosaik daun adalah bakteri patogen yang
berukuran sangat kecil dan mampu berkembang biak.
Pada tahun 1935 kesimpulan
Iwanovski dan M. Beijerink digugurkan oleh Wendell M. Stanley, ilmuwan Amerika
Serikat. Dia berpendapat bahwa penyakit mosaik tembakau disebabkan oleh virus.
Wendell mengisolasi dan mengkristalkan virus. Dia berpendapat bahwa virus bukan
sel karena dapat dikristalkan. Virus merupakan peralihan antara benda hidup dan
tak hidup. Virus tidak sama dengan bakteri karena jika kristal virus ini
disuntikkan ke dalam tanaman tembakau yang sehat, virus akan aktif kembali dan
melakukan penggandaan sehingga menyebabkan penyakit.
Mulai saat itu, orang
menjadi tahu bahwa penyebab penyakit yang menyerang tembakau bukanlah bakteri
patogen, tetapi virus yang sering disebut dengan virus mosaik tembakau (Tobacco
Mosaic Virus atau TMV).
Virus mempunyai
sifat-sifat yang membedakannya dari mikroorganisme yang lain, yaitu:
- dalam tubuh virus
terkandung salah satu asam nukleat, DNA atau RNA saja;
- dalam proses
reproduksinya, hanya diperlukan asam nukleat;
- berukuran sangat kecil
sekitar 20 –
300 milimikron;
- virus tidak memiliki
kemampuan untuk memperbanyak diri di luar sel-sel hidup, dapat dikatakan virus
bukanlah makhluk hidup yang mandiri, melainkan makhluk hidup yang memanfaatkan
sel-sel hidup untuk memperbanyak diri;
- multiplikasi terjadi pada
sel-sel hospes;
- dapat dikristalkan
(sebagai benda tak hidup) dan dapat dicairkan kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar