Demi - Kaci
Minggu, 28 September 2014
Minggu, 21 September 2014
Peran Virus Dalam Kehidupan
1. Virus yang
Menguntungkan
DNA sebagai pembawa materi
genetik dapat mengubah sifat makhluk hidup. Dalam siklus lisogenik,
penggabungan DNA bakteri dan DNA virus menjadikan DNA bakteri mengandung
DNA virus. Pada saat DNA virus aktif dan DNA bakteri hancur,
sebagian DNA bakteri tidak hancur sehingga sebagian DNA virus tetap
membawa gen bakteri. Jika di dalam DNA virus terkandung DNA bakteri
A dan DNA virus tersebut
menginfeksi bakteri B, di dalam bakteri B mengandung DNA virus dan DNA
bakteri A. Dengan demikian, sebagian sifat bakteri A dapat dimiliki oleh
bakteri B. Berdasarkan teori di atas, virus dapat berperan dalam berbagai
hal.
a. Memproduksi Vaksin
Vaksin merupakan patogen
yang telah dilemahkan sehingga tidak berbahaya jika menyerang manusia. Ada
beberapa virus yang dimanfaatkan untuk memproduksi vaksin. Jika telah
diberi vaksin, tubuh manusia akan dapat memproduksi antibodi sehingga jika
sewaktu-waktu terserang patogen yang sebenarnya, tubuh manusia tersebut
telah kebal karena di dalam tubuhnya telah diproduksi antibodi patogen
tersebut.
b . Membuat Antitoksin
Antitoksin dapat dibuat
dengan menggabungkan DNA virus dan gen yang mempunyai sifat menguntungkan
sehingga jika virus menginfeksi bakteri, di dalam sel bakteri tersebut
terkandung gen yang menguntungkan. Gen manusia adalah gen yang
menguntungkan yang dapat mengendalikan produksi antitoksin. Jika oleh DNA
virus, DNA manusia disambungkan dengan DNA bakteri, sel bakteri tersebut
akan mengandung gen manusia penghasil antitoksin. Jadi, yang mulanya
gen bakteri tidak mengandung antitoksin manusia, sekarang
mampu memproduksi antitoksin manusia. Pembelahan akan terus-menerus
dilakukan oleh bakteri. Setiap bakteri baru dipastikan mengandung
antitoksin yang dihasilkan oleh DNA manusia. Antitoksin dapat dipisahkan
dan dimanfaatkan untuk pelawan penyakit pada manusia. Dengan rekayasa
genetik, dapat dikatakan bahwa virus dapat dimanfaatkan sebagai perantara
gen manusia atau gen makhluk hidup lainnya untuk masuk ke dalam
sel bakteri agar sel bakteri tersebut membawa sifat gen manusia atau
gen makhluk hidup lain.
c. Melemahkan Bakteri
Virus yang menyerang
bakteri patogen merupakan virus yang menguntungkan. Jika DNA virus
lisogenik menginfeksi DNA bakteri patogen, bakteri tersebut menjadi
melemah atau tidak berbahaya.
2. Virus yang Merugikan
Virus dapat menyebabkan
beberapa penyakit pada tubuh manusia. Serangan virus ini dapat merugikan
manusia. Beberapa penyakit yang disebabkan oleh virus adalah influenza,
pilek, cacar, polio, herpes, rabies, gondong, mata belek, ebola, kanker,
cacar air, hepatitis, dan demam berdarah.
a . Influenza
Virus influenza berbentuk
bulat. Pernahkah kalian terserang virus inluenza? Tanda-tanda orang yang
terkena virus influenza adalah timbulnya ingus, suhu badan meningkat,
demam, nyeri otot, dan nafsu makan menurun. Virus ini menyerang bagian
atas saluran pernapasan. Ada sekitar 190 macam virus penyebab influenza.
Karena macamnya yang banyak, jika seseorang telah sembuh dari serangan
virus influenza, ada kemungkinan terserang lagi oleh virus influenza yang
berbeda. Virus ini dapat dicegah dengan meningkatkan daya tahan
tubuh, mengusahakan tubuh tetap sehat, olahraga yang cukup, dan
banyak mengonsumsi buah dan sayur yang mengandung vitamin C.
b . Cacar
Virus cacar berbentuk
seperti bata yang berlapis dua membran. Virus cacar terdiri atas inti yang
berisi DNA pita rangkap yang mengandung protein. Virus cacar tahan
terhadap kekeringan sehingga mempunyai daya tular yang tinggi.
Cacar dapat menyerang
tubuh manusia. Virus cacar menginfeksi manusia melalui saluran pernapasan
bagian atas dan menyebar melalui darah. Akhirnya, virus diam di dalam
kulit dan menimbulkan gelembunggelembung kecil dan datar. Setelah pecah,
akan menimbulkan bopeng pada tubuh dan wajah. Masa inkubasi virus ini
adalah 12 –
16 hari.
Gejala yang ditimbulkan
oleh virus ini adalah suhu badan terasa panas dingin, demam, lesu,
menggigil, sakit kepala, dan sakit punggung. Penularan penyakit cacar
dapat melalui kontak langsung dengan sumber infeksi, sekresi hidung,
mulut, dan benda yang telah terkontaminasi oleh virus, seperti handuk,
washlap, selimut, baju, dan seprai.
Untuk mencegah terjalar
atau terjangkit penyakit cacar, dapat dilakukan dengan pemberian vaksin
cacar. Vaksinasi aktif ini dapat menginduksi antibodi dalam serum dan
memberi imunitas terhadap penyakit cacar yang sebenarnya.
c . Polio
Virus polio sering
menyerang anak-anak. Gejala yang ditimbulkan adalah demam tinggi,
mengantuk, tenggorokan sakit, mual, muntah, sakit kepala, serta tulang
belakang dan tulang leher terasa kaku.
Jika virus ini menyerang
selaput otak dan merusak sel saraf otak depan, akan menyebabkan
kelumpuhan. Sumber virus berada dalam saluran usus penderita polio. Virus
dapat ditularkan melalui feses orang yang telah terserang polio. Jika
makanan yang telah terkontaminasi kita makan, kita akan tertular. Selain itu,
dapat juga ditularkan melalui infeksi saluran pernapasan. Masa inkubasinya
antara 3 –
35 hari atau 7 –
14 hari.
Polio dapat dicegah dengan
pemberian vaksin polio. Vaksin polio ini terdiri atas vaksin salk dan
sabin. Vaksin salk bertugas mengaktifkan produksi antibodi dalam serum,
sedangkan vaksin sabin mengandung virus polio yang sudah dilemahkan.
d . Herpes Zoster
Herpes zoster disebabkan
oleh serangan virus Varisela yang menyerang saraf sensoris. Herpes ini
biasa disebut dengan cacar air. Pada anak-anak, cacar air merupakan
penyakit yang ringan, tetapi pada orang dewasa, serangan virus ini dapat
mengakibatkan kematian. Gejala yang ditimbulkan oleh serangan virus ini
adalah demam dan timbul gelembung kulit yang datar.
Varisela menginfeksi
saluran pernapasan bagian atas, kemudian menyebar melalui darah dan
berhenti di dalam kulit. Masa inkubasinya adalah 14 – 16 hari.
Infeksi oleh virus ini
hanya terjadi di sepanjang saraf sensoris yang terinfeksi. Jika virus ini
menginfeksi sumsum tulang belakang, akan menyebabkan kelumpuhan, tetapi
dalam 2 – 4 minggu dapat disembuhkan.
Agar tidak terinfeksi
virus ini lagi, kita harus menjaga tubuh agar tetap fit. Virus ini akan
aktif kembali jika daya tahan tubuh kita menurun.
e . Rabies
Rabies atau penyakit
anjing gila disebabkan oleh virus rabies yang menyerang sistem saraf pusat
penderita. Virus rabies dapat menginfeksi semua hewan berdarah
panas, seperti anjing, serigala, dan kucing. Penularannya dapat melalui
gigitan dari hewan yang telah terinfeksi. Masa inkubasinya adalah 10 – 14 hari.
Virus rabies juga dapat menginfeksi manusia. Gejala yang ditimbulkan
adalah hirdopobia (takut air), sakit kepala, tertawa tanpa sebab, lesu,
demam, gugup, dan lumpuh. Pengobatan penyakit rabies dapat dilakukan
dengan pemberian vaksin rabies.
f . Gondong
Penyebab gondong adalah
serangan virus RNA yang menginfeksi otak, kelenjar parotid, pankreas, dan
jantung. Biasanya, infeksi pada kelenjar parotid menyebabkan bengkak
di belakang telinga. Orang yang pernah terserang virus ini akan memiliki kekebalan
terhadap gondong.
g. Mata Belek
Virus belek menyerang
mata. Virus belek mengakibatkan rasa sakit, mata merah, bengkak,
mengeluarkan air mata, dan mengeluarkan kotoran mata yang banyak.
h. Ebola
Virus ebola hanya
menyerang manusia dan kera. Awalnya virus ebola menyerang sel darah putih
makrofag dan fibroblas. Setelah itu, virus menyebar ke seluruh jaringan
tubuh dan jaringan ikat di bawahnya. Setelah 7 hari, penderita akan
mengalami pendarahan di dalam tubuh dan menderita kerusakan ginjal dan hati.
Keadaan ini menimbulkan demam, sakit kepala, dan lelah sekali.
Selanjutnya, penderita ebola akan mengalami penggumpalan darah dan
pendarahan, baik di dalam maupun di luar tubuh. Jika sudah terjadi
demikian, kemungkinan hidup tidak ada lagi.
i. Kanker
Kanker juga dapat
disebabkan oleh virus. Virus yang menginfeksi akan mengalami pembelahan
sel yang tidak ada hentinya sehingga dapat memicu timbulnya kanker.
j . Demam Berdarah (DB)
Penyebab penyakit demam
berdarah adalah infeksi virus Dengue. Virus ini ditularkan oleh gigitan
nyamuk Aedes aegypti. Infeksi virus Dengue menyebabkan turunnya jumlah
trombosit (pembeku darah) dalam tubuh penderita. Penderita yang telah
parah akan mengalami pendarahan pada organ-organ tubuh yang
berakibat pada kematian.
Gejala awal yang sering timbul
dari penderita DB adalah demam tinggi, timbul bercak merah, terutama pada
lekukan tubuh, mimisan, dan sakit kepala, kadang-kadang disertai mual dan
muntah.
k. Herpes Genitalis
Berbeda dengan dua
penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri. Herpes genetalis disebabkan
oleh virus Herpes simpleks. Rasa gatal dan sakit di daerah kelamin
menyebabkan penderita menggaruk bagian yang terasa gatal tersebut. Bekas
garukan berupa lepuhan-lepuhan kecil berair dan jika digaruk lagi, akan
menimbulkan luka terbuka atau infeksi.
l. Hepatitis A, B, dan C
Hepatitis disebabkan oleh
serangan virus yang menginfeksi hati. Biasanya, penyakit yang disebabkan
oleh virus dapat ditularkan melalui udara, jarum suntik, makanan dan
minuman, serta transfusi darah. Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan
dengan menjaga kesehatan dan kebersihan makanan di lingkungan hidup kita.
Hepatitis A. Penularannya
melalui mulut, makanan, dan minuman. Hepatitis A merupakan infeksi kronis
yang dapat disembuhkan dengan pemberian antibodi dan vaksin.
Hepatitis B. Penularannya
melalui cairan tubuh, transfusi darah, dan bawaan lahir yang diturunkan
oleh ibunya. Penyakit ini ada yang dapat disembuhkan dengan pemberian
antibodi dan vaksin, tetapi ada juga yang berkembang menjadi sirosis dan
kanker hati.
Hepatitis C. Tidak
terdapat gejala pada penyakit ini, tetapi setelah beberapa puluh tahun,
baru terditeksi sehingga biasanya kondisi penderita sudah parah. Belum ada
vaksin yang dapat menyembuhkannya. Pemberian interferon hanya dapat
menghambat perkembangbiakan virus.
AIDS
Penyakit Acquired Immune
Deficiency Syndrome (AIDS) disebabkan oleh adanya infeksi virus Human
Immunodeficiency Virus (HIV). Virus HIV dapat merusak sistem kekebalan
tubuh. Kerusakan sistem jaringan tubuh ini bersifat permanen sehingga
tidak dapat melindungi tubuh dari infeksi atau jenis kanker tertentu
lainnya. Serangan virus HIV dapat menimbulkan kematian. Sampai
sekarang penyakit ini belum ada obatnya.
Penyakit AIDS tidak
ditularkan melalui kontak biasa. Penyakit AIDS ditularkan melalui hubungan
seksual, kontak dengan darah yang tercemar HIV (transfusi darah), dan
melalui jarum suntik atau alat kedokteran lainnya yang tercemar HIV.
Seseorang yang dalam
tubuhnya terdapat virus AIDS akan terlihat sehat atau merasa sehat, tetapi
sebenarnya keadaan ini sangat menular dan berbahaya bagi orang lain.
Seorang perempuan yang terinfeksi HIV dapat menularkannya kepada janin
yang dikandungnya. Gejala-gejala orang yang terinfeksi HIV AIDS adalah:
1) mengeluarkan banyak
keringat pada malam hari;
2) terus-menerus merasa
lelah tanpa sebab yang jelas;
3) sakit kepala
berkepanjangan;
4) batuk kering;
5) sering merasa sulit
bernapas;
6) diare kronis;
7) selama beberapa minggu
suhu badan di atas 38 °C;
8) pembengkakan kelenjar
limfe dalam tiga bulan atau lebih.
Sampai saat ini, belum ada
obat untuk menyembuhkan penyakit AIDS. Satu-satunya harapan untuk
mengontrol AIDS hanyalah melalui pendidikan dan mengubah perilaku manusia.
Untuk mencegah meluasnya HIV AIDS, penyuluhan-penyuluhan tentang bahaya
HIV AIDS terhadap masyarakat terutama para remaja dan penyaringan atau
survei terhadap kelompok risiko tinggi perlu dilakukan berdasarkan
ketentuan yang normal. Selain itu, karena HIV AIDS merupakan penyakit
kelamin yang lazimnya ditularkan melalui hubungan seksual. Cara untuk
mencegah tertularnya penyakit ini adalah tidak melakukan hubungan seksual
secara bebas atau berganti-ganti pasangan seks di luar nikah.
Perkembangbiakan Virus (Replikasi Virus)
Virus bukanlah sel yang
dapat berkembang biak sendiri. Cara berkembang biak virus berbeda dengan
makhluk hidup lain. Virus tidak mampu memperbanyak diri di luar sel-sel hidup
sehingga dikatakan bahwa virus bukanlah makhluk hidup yang dapat hidup mandiri.
Virus selalu memanfaatkan
sel-sel hidup sebagai inang untuk memperbanyak dirinya. Replikasi terjadi di
dalam sel inang.
Untuk dapat mereplikasi
asam nukleat dan mensintesis protein selubungnya, virus bergantung pada sel-sel
inang. Replikasi ini menyebabkan rusaknya sel inang. Setelah itu, virus akan
keluar dari sel inang. Di luar sel inang, virus disebut sebagai partikel virus
yang disebut virion.
Ada beberapa tahapan dalam
replikasi virus, yaitu tahap adsorpsi (penempelan) virus pada inang, tahap
injeksi (masuknya) asam inti ke dalam sel inang, tahap sintesis (pembentukan),
tahap perakitan, dan tahap litik (pemecahan sel inang). Berdasarkan tahapan
tersebut, siklus hidup virus dapat dibedakan lagi menjadi siklus litik dan
siklus lisogenik.
Siklus Litik Virus
Replikasi virus dalam sel
inang merupakan peristiwa yang sangat kompleks, tahap demi tahap dari proses
sintesis, mulai dari terinfeksinya sel inang sampai pembebasan
partikel-partikel virus.
Seperti virus lain,
bakteriofag tidak dapat bergerak. Jika suspensi bakteriofag bebas bercampur
dengan suspensi bakteri, akan terjadi persinggungan kebetulan yang menyebabkan
bakteriofag teradsorpsi pada permukaan bakteri. Selanjutnya, DNA bakteriofag
terinjeksi ke dalam bakteri.
Replikasi Virus
Setelah beberapa waktu,
terjadilah lisis sel-sel inang yang ditandai dengan pembebasan bakteriofag
bentukan, kemudian baru ke dalam medium suspensi.
a. Tahap Adsorpsi
Pada tahap ini, ekor virus
mulai menempel di dinding sel bakteri. Virus hanya menempel pada dinding sel
yang mengandung protein khusus yang dapat ditempeli protein virus. Menempelnya
virus pada dinding sel disebabkan oleh adanya reseptor pada ujung serabut ekor.
Setelah menempel, virus akan mengeluarkan enzim lisozim yang dapat
menghancurkan atau membuat lubang pada sel inang.
b . Tahap Injeksi
Proses injeksi DNA ke
dalam sel inang ini terdiri atas penambatan lempeng ujung, kontraksi sarung,
dan penusukan pasak berongga ke dalam sel bakteri. Pada peristiwa ini, asam
nukleat masuk ke dalam sel, sedangkan selubung proteinnya tetap berada di luar
sel bakteri. Jika sudah kosong, selubung protein ini akan terlepas dan tidak
berguna lagi.
c . Tahap Sintesis
(Pembentukan)
Virus tidak dapat
melakukan sintesis sendiri, tetapi virus akan melakukan sintesis dengan
menggunakan sel inangnya.
Setelah asam nukleat
disuntikan ke dalam sel inang, segera menimbulkan perubahanperubahan besar pada
metabolisme sel yang terinfeksi (sel inang atau bakteri). Enzim penghancur yang
dihasilkan oleh virus akan menghancurkan DNA bakteri yang menyebabkan sintesis
DNA bakteri terhenti. Posisi ini digantikan oleh DNA virus yang kemudian
mengendalikan kehidupannya.
Dengan fasilitas dari DNA
bakteri yang sudah tidak berdaya, DNA virus akan mereplikasi diri berulang kali
dengan jalan mengopi diri dalam jumlah yang sangat banyak. Sintesis DNA virus
dan protein terbentuk atas kerugian sintesis bakteri yang telah rusak. DNA
virus ini kemudian akan mengendalikan sintesis DNA dan protein yang akan
dijadikan kapsid virus.
d . Tahap Perakitan
Pada tahap ini, kapsid
virus yang masih terpisah-pisah antara kepala, ekor, dan serabut ekor akan
mengalami proses perakitan menjadi kapsid yang utuh. Kemudian, kepala yang
sudah selesai terbentuk diisi dengan DNA virus.
Cara Hidup Virus
1 . Virus Bakteri
Tidak ada satu bakteri pun
yang tidak mengandung virus. Virus yang menginfeksi bakteri adalah bakteriofag.
Bakteriofag dapat berkembang cepat sehingga dalam waktu yang singkat dapat
menghancurkan sejumlah bakteri. Bakteriofag memiliki inti asam nukleat
berbentuk DNA ganda berpilin atau tunggal berpilin atau RNA rantai tunggal.
Contoh bakteriofag adalah E. coli.
2 . Virus Tumbuh-tumbuhan
Sebagian besar penyakit
pada tumbuh-tumbuhan disebabkan oleh virus. Serangan virus ini dapat
mengakibatkan kerugian secara ekonomi yang sangat besar, misalnya, virus yang
menyerang tanaman kentang dan tembakau.
Bahan genetik dari virus
tumbuh-tumbuhan adalah RNA. Virus ini dapat memasuki bagian dalam sel secara
aktif atau dapat melalui cedera, misalnya, cedera akibat gosokan pada daun. Di
alam virus ditularkan secara kontak langsung atau melalui vektor.
Sejumlah besar virus dapat
juga ditularkan melalui serangga. Virus sering memperbanyak diri di dalam
saluran pencernaan serangga (virus persisten). Virus dapat menginfeksi tumbuhan
lain setelah terjadi masa inkubasi di dalam serangga. Sementara itu, virus yang
tidak persisten dapat ditularkan melalui gigitan serangga secara langsung.
3. Virus Patogen pada
Hewan
Bahan genetik virus hewan
adalah DNA ganda berpilin atau RNA polinukleotida tunggal. Virus dapat
menimbulkan penyakit rabies (anjing gila), sampar pada ayam, ebola pada kera,
dan penyakit kuku pada ternak. Virus ini dapat ditularkan secara kontak
langsung atau melalui perantara serangga.
Untuk penelitiannya,
diperlukan hewan percobaan atau telur ayam yang sudah dierami. Selain itu,
virus juga dapat diperbanyak dengan kultur jaringan. Perbanyakan ini dapat
dilakukan di laboratorium.
4. Virus yang Menyerang
Manusia
Virus yang menyerang
manusia, antara lain, virus cacar air, cacar, campak, influenza, polio, mata
belek, hepatitis, demam berdarah, diare, HIV AIDS, dan virus AI. Virus pada
manusia dapat ditularkan secara kontak langsung maupun tidak langsung.
Mata belek, influenza, dan
cacar dapat ditularkan secara kontak langsung atau lewat udara. Hepatitis dan
polio dapat ditularkan melalui air sumur yang tercemar dan sendok atau piring
bekas penderita ataupun keringat penderita.
Demam berdarah dapat
ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Sementara itu, virus HIV AIDS
dapat ditularkan melalui jarum suntik, air ludah, transfusi darah, air susu,
plasenta ibu hamil pada janinnya, hubungan kelamin, serta cairan vagina dan
sperma.
Struktur Virus
Kali ini kita akan
membahas struktuur visrus. Struktur visrus yang akan dibahas ada 3 yaitu :
bentuk virus, ukuran virus dan bagian tubuh virus. Berikut ini pembahasan
lengkap tentang struktur virus.
1. Bentuk Virus
Virus dapat berbentuk
oval, batang (memanjang), huruf T, dan dapat juga berbentuk bulat. Virus
memiliki struktur yang sangat sederhana. Virus hanya terdiri dari materi
genetik berupa DNA atau RNA yang dikelilingi oleh suatu protein pelindung yang
disebut kapsid. Kapsid dibangun oleh subunitsubunit yang identik satu sama lain
yang disebut kapsomer. Bentuk kapsomer-kapsomer ini sangat simetris dan suatu
saat dapat mengkristal. Pada beberapa virus, seperti virus herpes dan virus
influenza, dapat pula dilengkapi oleh sampul atau envelope dari lipoprotein
(lipid dan protein). Pembungkus ini merupakan membran plasma yang berasal dari
sel inang virus. Suatu virus dengan materi genetik yang terbungkus oleh
pembungkus protein disebut partikel virus atau virion. Virus bukan sel atau
makhluk hidup karena tidak memiliki sitoplasma dan organel sel tidak melakukan
metabolisme serta berukuran sangat kecil sehingga tidak mungkin memiliki
struktur sel.
2. Bagian Tubuh Virus
Bentuk virus (bakteriofag)
terdiri dari kepala, selubung, dan ekor. Kepala berbentuk heksagonal, terdiri
dari kapsomer yang mengelilingi DNA-nya. Satu unit protein yang menyusun kapsid
disebut kapsomer. Selubung ekor berfungsi sebagai penginfeksi. Serabut-serabut
ekor terdapat di dasar selubung ekor, berfungsi sebagai penerima rangsang. Selain
virus influenza, inti virus hanya terdiri dari satu rangkaian asam nukleat.
Satu rangkaian asam nukleat mengandung 3.500 sampai 600.000 nukleotida.
Deoxyribonucleid Acid (DNA) dan Ribonucleid Acid (RNA) adalah substansi genetik
yang membawa kode pewarisan sifat virus. Berdasarkan penyusun intinya, virus
dibedakan menjadi virus DNA dan virus RNA. Contoh virus DNA adalah virus cacar.
Contoh virus RNA adalah virus influenza dan HIV.
3. Ukuran Virus
Virus berukuran sangat
kecil dan hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Ukuran
virus sekitar 20 –
300 milimikron, jauh lebih kecil dari ukuran bakteri, yaitu 10 mikron. Untuk
membuktikan bahwa ukuran virus sangat kecil, Iwanovski dan M. Beijerinck
melakukan eksperimen dengan penyaringan. Ternyata virus tetap lolos
dari saringan keramik, serangkan bakteri tersaringkarena ukurannya lebih besar
daripada virus.
Ciri-ciri Virus
Kapan virus ditemukan?
Pada awalnya, sekitar tahun 1892, virus digunakan untuk agen penyebab penyakit
oleh Von Iwanovski (Rusia). Dia menemukan penyebab penyakit pada daun tembakau
(mosaic tembakau) yang mampu menembus saringan bakteri. Jika daun sakit disentuhkan
pada daun sehat, daun sehat akan tertular penyakit ini. Akan tetapi, jika
ekstrak daun sakit dipanaskan hingga mendidih terlebih dahulu dan setelah
dingin dioleskan pada daun sehat, daun sehat tidak terserang penyakit ini. Dari
eksperimennya itu, Iwanovski menarik kesimpulan sementara bahwa penyakit mosaik
tembakau disebabkan oleh bakteri patogen.
Pada tahun 1893 ada
penelitian baru yang mematahkan kesimpulan Iwanovski karena hasil ekstrak daun
tembakau yang terserang penyakit mosaik tembakau yang telah disaring dengan
saringan keramik yang tidak tertembus oleh bakteri dioleskan pada daun sehat maka
daun sehat tetap tertular penyakit mosaik. Dengan demikian, dia menduga bahwa
penyebab penyakit mosaik daun ini adalah bakteri yang sangat kecil. Eksperimen
M. Beijerinck dari Belanda mendukung teori Iwanovski. Eksperimen yang dilakukan
adalah eksperimen berjenjang terhadap penyakit mosaik tembakau. Dia juga
berkesimpulan bahwa penyebab penyakit mosaik daun adalah bakteri patogen yang
berukuran sangat kecil dan mampu berkembang biak.
Pada tahun 1935 kesimpulan
Iwanovski dan M. Beijerink digugurkan oleh Wendell M. Stanley, ilmuwan Amerika
Serikat. Dia berpendapat bahwa penyakit mosaik tembakau disebabkan oleh virus.
Wendell mengisolasi dan mengkristalkan virus. Dia berpendapat bahwa virus bukan
sel karena dapat dikristalkan. Virus merupakan peralihan antara benda hidup dan
tak hidup. Virus tidak sama dengan bakteri karena jika kristal virus ini
disuntikkan ke dalam tanaman tembakau yang sehat, virus akan aktif kembali dan
melakukan penggandaan sehingga menyebabkan penyakit.
Mulai saat itu, orang
menjadi tahu bahwa penyebab penyakit yang menyerang tembakau bukanlah bakteri
patogen, tetapi virus yang sering disebut dengan virus mosaik tembakau (Tobacco
Mosaic Virus atau TMV).
Virus mempunyai
sifat-sifat yang membedakannya dari mikroorganisme yang lain, yaitu:
- dalam tubuh virus
terkandung salah satu asam nukleat, DNA atau RNA saja;
- dalam proses
reproduksinya, hanya diperlukan asam nukleat;
- berukuran sangat kecil
sekitar 20 –
300 milimikron;
- virus tidak memiliki
kemampuan untuk memperbanyak diri di luar sel-sel hidup, dapat dikatakan virus
bukanlah makhluk hidup yang mandiri, melainkan makhluk hidup yang memanfaatkan
sel-sel hidup untuk memperbanyak diri;
- multiplikasi terjadi pada
sel-sel hospes;
- dapat dikristalkan
(sebagai benda tak hidup) dan dapat dicairkan kembali.
Minggu, 17 Maret 2013
Langganan:
Postingan (Atom)