Rabu, 27 Februari 2013
Rabu, 06 Februari 2013
MAKALAH KANKER SERVIKS
MAKALAH
KANKER SERVIKS
Nama Kelompok :
1.
Ananda Fatmasari (03)
2.
Fina Ainun Jariyah (13)
3.
Indah Puspita Sari (16)
4.
Joy Jessica Loranty (17)
SMP
NEGERI 2 BALONGBENDO
Kab.
Sidoarjo
2012
KATA
PENGANTAR
Assalamualaikum
Wr. Wb
Puji
syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Berkat limpahan
rahmat, taufik, hidayah serta inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah patofisioanatomi ini.
Maksud
dan tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ipa dengan
harapan pembaca dapat lebih mengerti dan memahami tentang segala sesuatu dari
Penyakit Kanker Serviks sehingga dengan bertambahnya pengetahuan tersebut dapat
meminimalisir kasus yang ada.
Penulis
juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis
menyadari bahwa makalah ini masing dalam ketidaksempurnaan. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun akan senantiasa penulis harapkan dalam
upaya penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya
penulis berharap, makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca dalam
kegiatan belajar mengajar.
Wassalamualaikum
Wr. Wb
Sidoarjo,
18 September 2012
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
Ø Latar belakang
Kanker dapat menyerang semua lapisan masyarakat tanpa mengenal
status sosial, umur, dan jenis kelamin. Anak-anak, remaja, dan orang dewasa tak
luput dari serangan kanker. Begitu pula dengan pria maupun wanita dapat
terserang penyakit yang peling banyak ditakuti ini. Namun, dari kenyataan yang
ada, kaum wanita yang paling banyak terkena kanker. Tidak sedikit dari mereka
yang divonis terkena kanker merasa tidak lagi punya masa depan. Penyakit ini
sebenarnya timbul akibat kondisi fisik yang tidak normal serta pola makan dan
pola hidup yang tidak sehat, meskipun bisa diketahui kanker bisa diturunkan
oleh orang tua kepada anaknya. Kaum wanita cukup rentan terhadap serangan
kanker, terutama organ vital seperti payudara, dan organ reproduksi seperti
rahim, indung telur, dan vagina. Bagi wanita, penyakit ini menjadi isu yang
menakutkan.
Seperti yang kita ketahui, bahwa sistem reprosuksi wanita
dibagi menjadi dua yaitu organ kelamin luar dan organ kelamin dalam. Organ
kelamin luar berfungsi sebagai jelan masuk sperma ke dalam tubuh wanita dan
sebagai pelindung alat kelamin dalam dari infeksi. Saluran kelamin wanita
merupakan lubang yang berhubungan dengan dunia luar sehingga mikroorganisme
penyebab penyakit masuk dengan mudah dan menginfeksi kandungan. Pada umumnya,
mikroorganisme masuk melalui hubungan seksual. Sedangkan oegan kelamin dalam
membentuk sebuah jalur (saluran kelamin) yang terdiri atas:
1.
Indung telur (ovarium) yang
berfungsi mengasilkan telur
2.
Saluran tuba (tuba falopii) yang
merupakan tempat berlangsungnya pembuahan
3.
Rahim (uterus) yang menjadi tempat
berkembangnya buah kehamilan (embrio) menjadi janin
4.
Vagina yang merupakan jalan lahir.
Organ kelamin luar disebut juga vulva, dibatasi oleh labium
mayora yang identik dengan kantong buah zakar (scrotum) pada lelaki yang
mengandung kelenjar keringat dan kelenjar minyak (sebacea). Setelah usia puber,
labium mayora akan ditumbuhi rambut dan labium minor yang tepat berada sebelah
dalam labium mayora mengelilingi lubang vagina dan lubang urethra. Lubang
vagina, disebut introitus, berbentuk setengah lingkaran. Pada belakang
iroithrus disebut forset. Jika ada rangsangan seksual,saluran kecil pada bagian
samping iroithrus akan mengeluarkan cairan lendir yang dihasilkan oleh kelenjar
Bartholini. Urethra berada di bagian depan vagina dan merupakan saluran tempat
keluarnya air seni dari kandung kemih.
Labium minor kiri-kanan bertemu didepan membentuk klitoris,
yang merupakan tonjolan kecil yang sangat peka terhadap rangsangan seksual.
Klitoris dibungkus oleh lipatan kulit yang disebut preputium. Labium minor dan
vagina merupakan selaput lendir dan permukaannya tetap lembab meskipun lapisan
dalam sama seperti lapisan kulit lain. Labium minor dan vagina kaya dengan
pembuluh darah sehingga tampak berwarna kemerah-merahan. Lubang vagina
dikelilingi selapur dara (hymen). Kekuatan hymen bervariasi pada setiap wanita
hingga pada persetubuhan pertama, hymen bisa robek dan bisa tidak.
Organ kelamin dalam pada keadaan normal, dinding vagina
bagian depan dan belakang saling bersentuhan sehingga tidak ada ruang didalam
vagina kecuali bila dibuka pada saat pemeriksaan atau waktu bersetubuh. Pada
perempuan dewasa, panjang lubang vagina berkisar 7,6-10 cm. pada bagian bawah
vagina terdiri atas otot untuk mengatur besarnya garis tengah lubang vagina.
Sepertiga bagian atas vagina, terletak di atas lapisan otot tersebut dan musah
teregang. Pada puncak vagina terdapat leher rahim (serviks).
Rahim (uterus) terletak dipuncak vagina, berbentuk seperti
buah pir terletak dibelakang kandung kemih didepan rektum dan terikat dengan
ligamen. Ligamen yaitu jaringan lapisan ganda yang berfungsi untuk menompang
organ dalam ke organ dalam lainnya. Rahim terbagi dua bagian yaitu corpus
(badan) dan serviks (leher).
Serviks merupakan bagian bawah rahim yang membuka kea rah
lubang vagina. Bagian korpus rahim biasanya membengkok ke depan. Selama masa
produktif seorang perempuan, panjang korpus rahim biasanya dua kali panjang
leher rahim. Serviks merupakan saluran yang memungkinkan sperma laki-laki msuk
kedalam dan darah menstruasi keluar. Saluran serviks menjadi sempit selama masa
ovulasi dan kehamilan sehingga sperma tidak bisa lewat san janin yang sudah
tertanam di dalam rongga rahim tidak bisa keluar. Tetapi selama proses
persalinan, saluran meregang sehingga bayi bisa melewati serviks. Saluran
serviks dilapisi kelenjar yang menghasilkan lendir. Selaput lendir tebal,
sehingga tidak bisa dilewati sperma kecuali sesaat menjelang masa pelepasan
telur dari indung telur (Ovulasi). Pada saat ovulasi, konsistensi lendir
berubah sehingga sperma bisa menembusnya dan terjadilah pembuahan. Selain itu,
pada saat ovulasi, kelenjar penghasil lendir diserviks menyimpan sperma yang
hidup selama beberapa hari.
Kanker serviks sampai saat ini merupakan salah satu penyebab
kematian kaum wanita yang cukup tinggi, baik di negara-negara maju maupun
Negara berkembang seperti Indonesia. Setiap tahun ditemukan kurang lebih
500.000 kasus baru kanker serviks dan tiga perempatnya terjadi di negara yang
berkembang. Data yang berhasil dihimpun oleh Departemen Kesehatan Republik
Indonesia menunjukkan, bahwa angka kejadian kanker di Indonesia sampai saat ini
diperkirakan setiap tahun muncul sekitar 200.000 kasus baru di mana jenis
terbesar dari kanker tersebut adalah kanker serviks (Susanto, 1998).
Berdasarkan hasil studi pendahuluan di Perjan Rumah Sakit Dokter Hasan Sadikin
Bandung, pada tahun 2004 kanker rahim menduduki urutan pertama kanker pada
sistem reproduksi wanita dengan jumlah 360 kasus.
Kanker memiliki dampak fisik, psikologis serta dampak
sosial. Dampak fisik ini bisa berupa kecacatan atau penurunan fungsi salah satu
anggota tubuh yang diamputasi atau dioperasi, rasa nyeri, kerontokan rambut,
bahkan mungkin terjadi perubahan penampilan fisik sebagai efek samping dari
pengobatan yang dijalani penderita. Sedangkan dampak psikologis yang mungkin muncul
bisa merupakan reaksi psikologis terhadap diagnosis kanker yang harus
dihadapinya, rangkaian terapi atau pengobatan yang dijalani penderita dan
“kondisi fisiknya yang baru”. Dapat pula diperkirakan akan terjadi perubahan
dalam kehidupan sosial pada penderita.
Oleh karena itu, dari penjelasan diatas kita perlu
mengetahui lebih lanjut dari berbagai informasi tentang kanker serviks sehingga
kita bisa melakukan pencegahan agar tidak terkena kanker serviks yang merupakan
salah satu penyakit yang bisa berakibat kematian.
·
Tujuan
1.
Untuk memberikan informasi tentang
pengertian kanker serviks
2.
Untuk memberikan pengetahuan
mengenai Faktor Resiko Kanker Serviks
3.
Untuk memberikan informasi tentang
Gejala Kanker Serviks
4.
Untuk memberikan informasi tentang
Stadium Kanker Seviks Secara Klinik
5.
Untuk memberikan informasi tentang
Pengobatan Kanker Serviks
6.
Untuk memberikan informasi tentang
Tanda-tanda kekambuhan kanker serviks
7.
Untuk memberikan informasi tentang
Pencegahan kanker serviks
BAB
II
ISI
Ø Pengertian Kanker Serviks
Kanker
merupakan penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh
yang berubah menjadi sel kanker dalam perkembangannya. Selsel kanker ini dapat
menyebar ke bagian tubuh lainnya sehingga dapat menyebabkan kematian. Kanker
memiliki berbagai macam jenis dengan berbagai akibat dan salah satu jenis
kanker adalah kanker serviks.
Kanker
serviks adalah kanker paling umum pada sistem reproduksi wanita (Monahan &
Neighbors, 1998). Kanker serviks terjadi ketika sel pada serviks mulai tumbuh
tidak terkontrol dan kemudian dapat menyerang jaringan terdekat atau menyebar
ke seluruh tubuh. Secara histologis terdapat dua tipe utama kanker serviks,
yaitu karsinoma skuamosa dan adenokarsinoma. Karsinoma skuamosa terdiri dari
80-95% kanker dan terjadi lebih sering pada usia lanjut. Sisa dari kasus yang
ada adalah adenokarsinoma yang terjadi lebih sering pada wanita usia muda dan
cenderung akan menjadi kanker yang agresif (berkembang dengan sangat cepat)
(Gale & Charette, 1995).
Kanker
serviks atau kanker leher rahim merupakan penyebab kematian akibat kanker yang
terbesar bagi wanita di negara-negara berkembang. Secara global terdapat
600.000 kasus baru dan 300.000 kematian setiap tahunnya, yang hampir 80%
terjadi di negara berkembang. Fakta-fakta tersebut membuat kanker leher rahim
menempati posisi kedua kanker terbanyak pada perempuan di dunia, dan menempati
urutan pertama di negara berkembang. Saat ini, kanker leher rahim menjadi
kanker terbanyak pada wanita Indonesia yaitu sekitar 34% dari seluruh kanker
pada perempuan dan sekarang 48 juta perempuan Indonesia dalam risiko mendapat
kanker leher rahim. Kanker leher rahim adalah kanker yang terjadi pada area
leher rahim yaitu bagian rahim yang menghubungkan rahim bagian atas dengan vagina.
Usia rata-rata kejadian kanker leher rahim adalah 52 tahun, dan distribusi
kasus mencapai puncak 2 kali pada usia 35-39 tahun dan 60 – 64 tahun.
Ada
pula yang menyebutkan bahwa
also Mengenal Kanker Serviks | Kanker Leher Rahim” href=”http://tentangkanker.com/2011/mengenal-kanker-serviks-kanker-leher-rahim/”>kanker mulut rahim adalah suatu penyakit 0 Sel kanker masih di selaput lendir serviks (karsinoma insitu)
also Mengenal Kanker Serviks | Kanker Leher Rahim” href=”http://tentangkanker.com/2011/mengenal-kanker-serviks-kanker-leher-rahim/”>kanker mulut rahim adalah suatu penyakit 0 Sel kanker masih di selaput lendir serviks (karsinoma insitu)
I.
Kanker masih terbatas di jaringan serviks dan belum menyebar ke badan rahim.
I
A. Karsinoma yang didiagnosa baru hanya secara mikroskop dan belum menunjukkan
kelainan/keluhan klinik.
IA1.
Kanker sudah mulai menyebar ke jaringan otot dengan dalam < 3 mm, serta
ukuran besar tumor <7 mm.
IA2.
Kanker sudah menyebar lebih dalam (>3 mm – 5 mm) dengan lebar = 7 mm.
IB.
Ukuran kanker sudah > dari IA2
IB1.
Ukuran tumor = 4 cm
IB2. Ukuran
tumor > 4 cm
II.
Kanker sudah menyebar keluar jaringan serviks tetapi belum mengenai dinding
rongga panggul. Meskipun sudah menyebar ke vagina tetapi masih terbatas pada
1/3 atas vagina.
IIA.
Tumor jelas belum menyebar ke sekitar uterus.
IIB.
Tumor jelas sudah menyebar ke sekitar uterus.
III.
Kanker sudah menyebar ke dinding panggul dan sudah mengenai jaringan vagina
lebih rendah dari 1/3 bawah. Bisa juga penderita sudah mengalami ginjal bengkak
karena bendungan air seni (hidroneposis) dan mengalami gangguan fungsi ginjal.
IIIA.
Kanker sudah menginfasi dinding panggul.
IIIB.
Kanker menyerang dinding panggul disertai gangguan fungsi ginjal dan / atau hidronephrosis.
IV.
Kanker sudah menyebar keluar rongga panggul, dan secara klinik sudah terlihat
tanda-tanda infasi kanker ke selaput lendir kandung kencing dan/atau rektum.
IVA.
Sel kanker menyebar pada alat/organ yang dekat dengan serviks.
IVB.
Kanker sudah menyebar pada alat/organ yang jauh dari serviks.
Ø
Pengobatan
Kanker Serviks
Pada umumnya, kanker leher rahim berhasil diobati, apalagi
bila ditemukan secara dini.
1.
Pemeriksaan Pap Smear
Pemeriksaan
Pap Smear adalah salah satu cara pemeriksaan sel leher rahim yang dapat
mengetahui perubahan perkembangan sel leher rahim, sampai mengarah pada
pertumbuhan sel kanker sejak dini. Pemeriksaan sel leher rahim dengan cara ini
pertama kali diperkenalkan pada tahun 40-an. Dengan adanya teknik pemeriksaan
ini, angka kematian karena kanker rahim turun sampai 75 %.
1.
Operasi
Pada
prinsipnya, operasi sebagai pengobatan kanker leher rahim dilakukan apabila
kanker belum menyebar. Bila tumor masih berada di dalam jaringan serviks dan
ukurannya masih < 3 mm, maka dilakukan operasi ekstrafacial histerektomi.
Biasanya, operasi ini resiko kambuh dan penyebaran ke kelenjar getah bening
adalah < 1%.
Kanker
serviks tingkat IA2, IB, atau IIA dilakukan operasi pengangkatan rahim secara
total berikut kelenjar getah bening sekitarnya (radikal histerektomi).
· Radikal trachelectomy, yaitu membuang serviks
dan jaringan yang ada disekitarnya. Kombinasi radikal trachelectomy dan
lymphadenectomy merupakan pilihan operasi bagi wanita muda yang mengidap
Rahim” href=”http://tentangkanker.com/2011/mengenal-kanker-serviks-kanker-leher-rahim/”>kanker. Obat ini menyasar sel kanker dengan cara merusak dan menghambat factor-faktor pertumbuhan sel. Pada beberapa jenis obat kemoterapi yang konvensional efek obat kemo tidak hanya berakibat pada sel kanker saja tapi juga pada sel yang sehat. Sehingga sering kali muncul efek samping pasca pemberian kemoterapi, contohnya adalah kebotakan, mual dan muntah. Obat kemoterapi biasanya diberikan melalui intravena (IV) atau per oral. Sebenarnya terdapat rute lain lagi yang bisa digunakan namun untuk
also Pilihan Pengobatan Pada Kanker Serviks” href=”http://tentangkanker.com/2011/pilihan-pengobatan-pada-kanker-serviks/”>pengobatan kanker serviks adalah:
Rahim” href=”http://tentangkanker.com/2011/mengenal-kanker-serviks-kanker-leher-rahim/”>kanker. Obat ini menyasar sel kanker dengan cara merusak dan menghambat factor-faktor pertumbuhan sel. Pada beberapa jenis obat kemoterapi yang konvensional efek obat kemo tidak hanya berakibat pada sel kanker saja tapi juga pada sel yang sehat. Sehingga sering kali muncul efek samping pasca pemberian kemoterapi, contohnya adalah kebotakan, mual dan muntah. Obat kemoterapi biasanya diberikan melalui intravena (IV) atau per oral. Sebenarnya terdapat rute lain lagi yang bisa digunakan namun untuk
also Pilihan Pengobatan Pada Kanker Serviks” href=”http://tentangkanker.com/2011/pilihan-pengobatan-pada-kanker-serviks/”>pengobatan kanker serviks adalah:
- Carboplatin
- Cisplatin
- Paclitaxel
- Fluorouracil (5FU)
- Cyclophosphamide
- Docetaxel
- Ifosfamide
- Gemcitabine
Efek samping yang sering terjadi pada kemoterapi dapat
bervariasi, tergantung pada jenis obat yang diberikan. Ada obat yang secara
spesifik menyebabkan mual-muntah, ada yang menyebabkan kebotakan, ada yang
menyebabkan penurunan sel darah putih. Namun secara umum obat kemoterapi akan
menyebabkan mual, kebotakan dan rasa kelelahan. Saat ini berkembang obat-obat
yang berfungsi untuk mengatasi efek samping yang muncul pasca kemoterapi
sehingga pasien akan merasa lebih nyaman pasca kemoterapi.
Frekuensi pemberian kemoterapi tergantung pada berbagai
factor. Dokter akan membuat rencana pengobatan sesuai berdasarkan pada jenis kanker,
stadium, factor kesehatan, jenis obat kemoterapi yang diberikan dan metode
pengobatan lain yang digunakan.
Pada yang Anda Persiapkan Ketika Akan Melakukan Pemeriksaan
Terhadap Kanker<br /><br /><br /><br /><br />
Serviks” href=”http://tentangkanker.com/2011/7-pertanyaan-yang-anda-persiapkan-ketika-akan-melakukan-pemeriksaan-terhadap-kanker-serviks/”>Kanker serviks dan pengobatannya dapat berdampak pada keinginan anda memiliki anak, tapi beberapa jenis pengobatan dapat membuat anda tetap subur. Pengobatan kanker serviks dapat berdampak pada kesuburan, hal ini terkadang sangat sulit untuk dibayangkan. Tapi tetaplah berfikir bahwa ketidaksuburan yang terjadi setelah kanker serviks sebenarnya dapat dielakkan sebab ada beberapa tahapan yang dapat anda lakukan untuk melindungi dan membuat anda tetap akan bisa memiliki anak.
Serviks” href=”http://tentangkanker.com/2011/7-pertanyaan-yang-anda-persiapkan-ketika-akan-melakukan-pemeriksaan-terhadap-kanker-serviks/”>Kanker serviks dan pengobatannya dapat berdampak pada keinginan anda memiliki anak, tapi beberapa jenis pengobatan dapat membuat anda tetap subur. Pengobatan kanker serviks dapat berdampak pada kesuburan, hal ini terkadang sangat sulit untuk dibayangkan. Tapi tetaplah berfikir bahwa ketidaksuburan yang terjadi setelah kanker serviks sebenarnya dapat dielakkan sebab ada beberapa tahapan yang dapat anda lakukan untuk melindungi dan membuat anda tetap akan bisa memiliki anak.
1.
Vaksin HPV
Vaksin
HPV saat ini sudah digunakan untuk mencegah kanker leher rahim dan kutil
kelamin karena HPV. Vaksin tersebut bekerja dengan cara melindungi dari 4 tipe
HPV yang paling sering menyebabkan penyakit, yaitu tipe 6, 11, 16, dan 18, tipe
yang menyebabkan 70% kanker leher rahim dan 90% kutil kelamin. Vaksin tersebut
dikeluarkan oleh U.S.Foods and Drugs Administration (FDA) pada tahun 2006 dan
sudah dinyatakan aman untuk wanita berusia 9 – 26 tahun.
Vaksin
diberikan dalam 3 dosis dalam periode 6 bulan yaitu pemberian awal, 2, dan 6
bulan berikutnya. Belum diketahui keefektifannya pada wanita yang hanya
menerima 1 atau 2 dosis saja. Karena ini sangat penting diberikan 3 dosis penuh
untuk para wanita. Keefektifan vaksin HPV menurut penelitian diperkirakan
selama 5 tahun, seberapa lama vaksin ini dapat memberikan efek perlindungan
masih belum jelas. Sebaiknya vaksin diberikan sebelum kontak seksual pertama
atau sebelum wanita terekspos dengan HPV. Hal ini disebabkan karena vaksin
mencegah penyakit pada wanita yang belum terkena satu atau beberapa tipe HPV
yang dapat dilindungi oleh vaksin. Vaksin ini tidak bekerja terlalu efektif
pada wanita yang sudah memiliki virus HPV di dalam tubuhnya sebelum menerima
vaksin. Efek samping paling umum adanya nyeri ketika disuntikkan. Vaksin ini
belum direkomendasikan pada wanita hamil karena masih sedikit informasi
mengenai keamananya pada wanita hamil. Vaksin HPV ini hanya bersifat melindungi
dari paparan yang belum terjadi, dan bukan untuk mengobati. Skrining tetap
diperlukan setelah memperoleh vaksin HPV karena vaksin tidak melindungi untuk
semua tipe HPV.
1.
Terapi Radiasi Kanker Serviks
Terapi
radiasi menggunakan energy tinggi seperti sinar-x untuk menurunkan ukuran tumor
atau membunuh sel kanker. Jenis pengobatan ini dapat digunakan secara internal
dengan material radioaktif yang ditanam dalam bentuk implant dan dimasukkan
pada uterus atau secara eksternal dengan menggunakan mesin terapi radiasi.
·
Menggunakan Pengobatan Tradisional
1.
Ramuan untuk diminum
- Bahan ramuan
Untuk
penderita stadium dini sampai menengah (I dan II)
1.
Benalu
teh
10 gram
2.
Buah
Makassar
7 gram
3.
Jombang
5 gram
4.
Rumput
Mutiara
3 gram
5.
Jali
3 gram
Untuk
penderita stadium menengah sampai lanjut (III dan IV)
1.
Benalu
teh
15 gram
2.
Buah
Makassar
7 gram
3.
Jombang
5 gram
4.
Rumput
mutiara
5 gram
5.
Jali
5 gram
- Cara meramu setiap ramuan
Ø Bubukan
1.
Campudr dan masukkan semua bahan
dalam wadah yang terbuat dari bahan tembikar (kuali)
2.
Tambahkan air mendidih sebanyak dua
gelas
3.
Aduk hingga rata
4.
Diamkan sebentar hingga ramuan siap
diminum
Ø Bahan segar
1.
Cuci semua bahan hingga bersih
2.
Siapkan tempat rebusan yang terbuat
dari bahan kuali
3.
Masukkan semua bahan yang telah
dicuci ke dalam kuali
4.
Tambahkan tiga gelas air
5.
Rebus hingga tersisa air rebusan
kira-kira dua gelas
6.
Dinginkan sebentar dan masukkan
kedalam gelas jika akan diminum.
Ø Cara menggunakan ramuan
1.
Ramuan diminum sebanyak dua kali
sehari yaitu satu gelas pada pagi hari saat bangun tidur dan satu gelas pada
malam hari sebelum tidur.
2.
Jika tidak suka rasa pahit, dapat
ditambahkan madu asli atau gula aren asli secukupnya.
1.
Ramuan untuk tidak diminum
Ø Bahan ramuan
·
Kapur
ambar
5 buah
·
Daun
sirih
10 lembar
·
Air bersih yang mendidih
½ ember
Ø Cara meramu
·
Haluskan kapur ambar dan masukkan
kedalam air mendidih
·
Masukkan daun sirih sambil
dikucek-kucek kedalam air yang telah dicampur kapur ambar
Ø Cara menggunakan dan manfaatnya
·
Air campuran kapur ambar dan daun
sirih digunakan untuk membersihkan vagina yang luka setiap pagi dan sore hari.
·
Manfaatnya untuk mengurangi lendir
yang banyak keluar, mengurangi gatal-gatal, dan menghilangkan bau yang
berlebihan dari vagina.
Ø
Tanda-tanda
kekambuhan kanker serviks
Tanda-tanda
yang menimbulkan, antara lain:
·
Badan semakin kurus
·
Nyeri pada kaki dan pantat
·
Semban kedua kaki, tanpa jelas
penyebabnya.
Bila
kekambuhan kanker terbatas hanya pada organ rongga panggul, masih cukup baik,
dan masih bereaksi cukup baik terhadap pengobatan. Dalam pengobatan kanker,
kata kuncinya adalah “menemukan secara dini”.
Akhir-akhir
ini para ahli menganjurkan sebaiknya pemeriksaan. Pap Smear dilakukan secara
rutin sejak umur 20-an atau sejak mulai aktivitas seksual hingga perubahan
gambaran sel leher rahim terdeteksi secara dini.
Ø
Pencegahan
kanker serviks
Pencegahan
yang dapat dilakukan yaitu:
- Penggunaan kondom bila
berhubungan seks dapat mencegah penularan penyakit infeksi menular.
- Menghindari rokok
- Tidak melakukan hubungan
seksual dibawah umur 18 tahun.
- Tidak melakukan hubungan dengan
berganti-ganti pasangan.
BAB
III
KESIMPULAN
Dari
pembahasan yang ada, dapat disimpulkan :
1.
Kanker leher/mulut rahim (serviks)
adalah kanker yang menyerang bagian ujung bawah rahim yang menonjol ke vagina
(liang senggama). Kanker ini umumnya tidak tampak, tetapi dapat dirasakan oleh
penderitanya.
2.
Faktor resiko kanker serviks antara
lain:
·
Leher rahim terserang bekteri atau
jamur
·
Wanita suka berganti-ganti pasangan.
·
Wanita perokok berat, dll
3.
Gejala kanker serviks antara lain:
·
Keluar cairan encer dari vagina
(keputihan).
·
Sering timbul rasa gatal yang
berlebihan di bagian dalam vagina.
·
Sering timbul rasa nyeri dibagian
bawah perut.
·
Sering terjadi perdarahan setelah
melakukan hubungan seksual.
·
Sering terjadi perdarahan setelah
memasuki masa menopause.
·
Munculnya kemerahan dan ruam pada
vagina.
4.
Pengobatan yang dapat dilakukan
antara lain:
·
Pap Smear
·
Operasi
·
Kemoterapi
·
Vaksin HPV
·
Terapi radiasi
5.
Pencegahan kanker serviks antara
lain:
·
Penggunaan kondom
·
Hindari rokok
·
Jangan berganti-ganti pasangan.
Langganan:
Postingan (Atom)